Pasukan invanteri sepeda atau Bersaglieri asal Italia dalam perang dunia pertama (sumber foto:wikipedia.org)
Sebagian
orang mengkombinasikan sepeda lipat dengan transportasi lainnya seperti
kereta api, bus atau kendaraan umum lainnya. Hal tersebut tentu membuka
peluang untuk produsen sepeda seli untuk menciptakan berbagai inovasi
hingga saat ini.Walau ada yang meyakini sebenarnya sepeda lipat ditemukan oleh William Grout asal Inggris pada tahun 1878 dengan temuan roda depan dapat dilipat dan rangka bisa dibongkar sehingga dikenal dengan sepeda 'portable'.
Sepeda lipat menjadi modal transportasi tentara karena harus menjangkau daerah terpencil
Namun
sebenarnya sepeda lipat dimulai dari kebutuhan militer akan sepeda pada
tahun 1890, sehingga tentara Prancis menggunakan sepeda lipat dalam
infanteri sepeda atau 'Bersaglieri'. Sepuluh tahun kemudian, Mikael
Pedersen mengembangkan sepeda lipat untuk tentara Inggris yang
menggunakan ban 24" dengan berat 15 pound , termasuk tempat senapan dan
telah digunakan dalam perang 'Boer' kedua.Selanjutnya pada perang dunia II, 'The British VVVVII Airbone telang menggunakan sepeda lipat sejak 1939-1945. Perkembangan sepeda lipat mengalami beberapa penyesuaian seperti ukuran yang menjadi lebih kecil sehingga dapat dibawa saat terjun payung. Hal tersebut terbukti dengan digunakannya sepeda lipat oleh pasukan terjun payung dalam D-Day Landing dn pertempuran Arnhem. Sepeda lipat tersebut dapat dilipat pada bagian frame, handlebar dan pedal.
Sepeda lipat hasil temuan William Grout
Sedangkan
di Indonesia, sepeda lipat mulai marak digunakan mulai tahun 2000-an.
Berbagai komunitas seli mulai bermunculan. Sepeda lipat sendiri memiliki
tiga dasar saat melipat yaitu lipat setengah (half atau middle fold),
lipat segitiga (triangle hinge), dan lipat variasi. Tetapi perkembangan
zaman membuat produsen dapat menciptakan aneka cara atau bagian yang
dapat dilipat.Sumber foto: wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar